Tips & Optimasi Mempercepat WordPress
Daftar Isi “Tips & Optimasi Mempercepat WordPress“
1. Kontrol Penggunaan Resource yang Berlebih pada Dashboard (admin-ajax.php)
2. Batasi Penggunaan Plugin Seperlunya
3. Tambahkan Alokasi Memory WordPress
4. Minimalkan Gambar dan Ubah Formatnya
5. Minimalkan Widget
6. Optimalkan Selalu Kondisi Database
7. Gunakan Cache Plugin
8. Gunakan Content Delivery Network (CDN)
9. Jangan Melupakan Update Plugin dan Theme
10. Aktifkan Gzip Compression
11. Edit File .htaccess
Ada beberapa tools gratis yang bisa kita manfaatkan untuk mengetahui kecepatan dan menganalisa (benchmarking) sebuah website. Beberapa tools yang bisa dipakai untuk benchmark kecepatan website antara lain:
Setelah kita melakukan benchmarking, kita akan mengetahui hal-hal apa saja yang harus kita perbaiki dan petunjuk untuk mengoptimasi website.
Berikut beberap tips yang perlu diingat untuk mengoptimasi website, antara lain :
1. Kontrol Penggunaan Resource yang Berlebih pada Dashboard (admin-ajax.php)
Dashboard wordpress adalah tempat pengolahan blog untuk admin seperti mengatur template, plugin, widget, postingan dan yang lain. Akan sangat mengganggu jika akses pada dashboard wordpress lambat , karena hal tersebut akan mengganggu admin dalam melakukan pengelolaan website. Pertama kita perlu mengetahui penyebab halaman dashboard wp-admin wordpress menjadi lambat .
Masalah ini biasanya timbul pada wordpress yang menggunakan woocomerce, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada wordpress yang tidak menggunakan woocomerce. Cara mengatasi masalah ini yaitu dengan menggunakan plugin yang berfungsi untuk mengatur masalah heartbeat. Salah satu plugin yang recomended yaitu adalah Heartbeat Control.
API WordPress Heartbeat menggunakan “/wp-admin/admin-ajak.php” untuk menjalankan AJAX dari web browser. Tapi hal ini dapat mengirimkan request terlalu banyak ke admin-ajax.php yang dapat meningkatkan penggunaan CPU, sehingga dapat menyebabkan server overload.
2. Batasi Penggunaan Plugin Seperlunya
Terlalu banyak plugin bisa menjadi penyebab halaman dashboard wp-admin wordpress menjadi lambat karena memakan resource system terlalu banyak, maka untuk mengatasinya bisa dengan cara men-disable plugin yang tidak di butuhkan. Setelah di disable lebih baik plugin tersebut di delete.
Plugin biasanya memakan resource lebih pada memory dan prosesor server yang kita pakai, apalagi plugin yang ditulis dengan tidak rapih akan memakan resource lebih besar lagi. Akibatnya server kita berjalan dengan lambat.
Plugin query generator, seperti related post, related comment, dsb. Biasanya menjadi penyebab CPU Usage 100 %, karena untuk meng-generate query dari database itu memerlukan tenaga. Mungkin untuk website baru yang masih sedikit tulisannya (database kecil) tidak akan terasa, tetapi jika blog itu sudah memiliki banyak tulisan atau database yang besar, penurunan loading akan terasa. Contoh plugin query generator adalah YARPP.
Untuk daftar atau list plugin yang direkomendasikan terpasang di website kamu dapat dilihat di judul artikel lainnya Daftar Plugin Rekomendasi Untuk WordPress
3. Tambahkan Alokasi Memory WordPress
Cara mengatasinya yaitu dengan menambahkan alokasi memory pada wordpress.
Pertama buka file wp-include/default-constants.php kemudian edit :
// set memory limits if ( !defined('WP_MEMORY_LIMIT') ) { if( is_multisite() ) { define('WP_MEMORY_LIMIT', '64M'); } else { define('WP_MEMORY_LIMIT', '40M'); } } if ( ! defined( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT' ) ) { define( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT', '256M' ); }
Menjadi
// set memory limits if ( !defined('WP_MEMORY_LIMIT') ) { if( is_multisite() ) { define('WP_MEMORY_LIMIT', '128M'); } else { define('WP_MEMORY_LIMIT', '96M'); } } if ( ! defined( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT' ) ) { define( 'WP_MAX_MEMORY_LIMIT', '256M' ); }
4. Minimalkan Gambar dan Ubah Formatnya
Untuk mempercepat blog sebaiknya membuang gambar-gambar yang tidak berguna. Ada kalanya kita memakai gambar untuk background, coba ganti gambar tersebut dengan warna html.
Setelah meminimalkan gambar, coba gunakan format gambar yang sama. Maksudnya, kamu tidak harus memakai banyak format gambar seperti .png, .jpg, .gif, dll. Untuk gambar berwarna gunakan format jpg, hal lainnya juga perlu dilakukan kompress terlebih dahulu bisa melalui photoshop. Untuk gambar yang memiliki sedikit warna, paling optimal adalah menggunakan format .gif 256 colors.
5. Minimalkan Widget
Seringkali seorang blogger baru, menempelkan widget yang tidak perlu, seperti page rank, badge, awarad, game, dll. Nyatanya semua itu tidak berguna untuk visitor, saya yakin visitor tidak memperdulikan seberapa tinggi page rank kamu, seberapa kecil alexa rank kamu, atau award apa saja yang kamu dapat, dll.
6. Optimalkan Selalu Kondisi Database
Database yang buruk juga bisa membuat grafik CPU Usage yang tinggi. Biasanya, database sampah disebabkan dari plugin yang kita uninstall. Plugin memang benar sudah tidak ada, tetapi orphan, baik data atau tabel yang sudah tidak diperlukan lagi pada database masih tersimpan.
Ketika pengunjung mencari informasi dengan menklik link, WordPress akan meresponya dengan menampilkan informasi yang diminta dari sebuah database. Bisa saja wordpress menampilkan informasi tersbut dari relasi beberapa tabel database.
Waktu loading akan semakin lambat ketika WordPress meng-generate informasi dari relasi tabel tersebut melewati tabel-tabel sampah akibat plugin yang di-uninstall sebelumnya.
Kita bisa menghapusnya melalui PHPmyAdmin. Tetapi, lebih efisien baik tenaga dan waktu dapat menggunakan plugin bernama Clean Option dan Optimize Database after Deleting Revisions.
Sebelum menjalankan Clean Option sebaiknya backup database terlebih dahulu.
Seberapa sering optimasi harus dilakukan? Tidak ada aturan bakunya. bisa seminggu atau setelah selesai mempublikasikan postingan.
7. Gunakan Cache Plugin
Keuntungan dari cache plugin selain menurunkan beban server, juga mempercepat website kita. Karena sesuai namanya, request yang berulang-ulang disimpan di cache.
Plugin cache yang cukup terkenal adalah W3 Total Cache, atau bisa memilih plugin cache lain seperti WP-SuperCache dan QuickCache.
8. Gunakan Content Delivery Network (CDN)
Sejujurnya tidak ada alasan untuk tidak memakai CloudFlare. CloudFlare menawarkan CDN dan juga sistem keamanan yang lebih aman. Terlebih lagi semuanya bisa didapatkan secara gratis.
Setelah memakai CloudFlare, konten kita secara otomatis akan disebarkan ke server CloudFlare untuk CDN, sehingga request ke server asli kita akan berkurang dan otomatis mengurangi beban CPU Usage Hosting.
Selain itu juga, CloudFlare menjadi firewall bagi spammer. Mereka mendeteksi apakah No IP visitor membawa malware atau tidak. Dengan CloudFlare kita juga bisa memblok negara-negara pengirim spammer terbanyak seperti China, Hongkong, atau Rusia.

cdn overview
9. Jangan Melupakan Update Plugin dan Theme
Seberapa canggih optimasi yang kita lakukan, jika kita tidak update akan sia-sia. Karena tujuan dari update adalah memperbaiki sistem keamanan.
10. Aktifkan Gzip Compression
Seperti yang kita tahu bahwa meningkatkan user experience ketika mengakses web / blog adalah sangat penting. Semakin kecil ukuran sebuah web (maksudnya adalah ukuran keseluruhan komponen di dalamnya, bukan ukuran layarnya), maka akan semakin cepat pula aksesnya.
Untuk memperkecil ukuran web, Anda perlu mengaktifkan gzip compression di server Anda. Intinya, web server Anda akan mengkompres konten / file web (text, css, javascript, xml, dll) sebelum dikirim ke pengunjung. Browser pengunjung kemudian akan mendekompres dan menampilkan konten asli sehingga lebih hemat bandwidth dan lebih cepat karena ukuran data yang direquest menjadi lebih kecil.
Cara mengaktifkan gzip
Umumnya shared hosting sudah mengaktifkan gzip compression pada servernya, tetapi mungkin kita harus mengaktifkannya secara manual di CPanel.
Berikut ini cara termudah untuk mengaktifkan Gzip Compression di CPanel :
1. Login ke cPanel Anda
2. Klik Menu “Optimize Website”

optimize website gzip compression
3. Pilih “Compress all content” lalu klik “Update Settings” .. Selesai.

optimize website gzip compression cpanel
Setelah melakukan update settings, lakukan tes performa web baik di YSlow maupun Page Speed. Anda akan menemukan score pada “Enable gzip compression”(Page Speed) / “Compress components with gzip”(YSlow) yang meningkat.

HTTP request before compressed

HTTP request after compressed
11. Edit File .htaccess
Kebanyakan para webmaster pemula kurang begitu memaksimalkan penggunaan .htaccess pada website mereka, padahal jika mereka dapat memaksimalkan penggunaan .htaccess ini akan membuat website mereka lebih powerfull.
Sebenarnya apa itu .htaccess? .htaccess adalah file konfigurasi yang digunakan oleh website berbasis apache web server.
Berikut beberapa cara optimasi .htaccess untuk meningkatkan kecepatan website, antara lain :
a. Compression
Dengan mengaktifkan kompresi file pada semua HTTP request dapat mengurangi respon transfer, mengurangi penggunaan data client dan meningkatkan kualitas render suatu gambar.
Untuk menggunakan fitur ini, Silahkan tambahkan code berikut :
AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml AddOutputFilterByType DEFLATE application/vnd.ms-fontobject AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-opentype AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-otf AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-truetype AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-ttf AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml AddOutputFilterByType DEFLATE font/opentype AddOutputFilterByType DEFLATE font/otf AddOutputFilterByType DEFLATE font/ttf AddOutputFilterByType DEFLATE image/svg+xml AddOutputFilterByType DEFLATE image/x-icon AddOutputFilterByType DEFLATE text/css AddOutputFilterByType DEFLATE text/html AddOutputFilterByType DEFLATE text/javascript AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml
b. Penggunaan Cache
File .htaccess juga bisa digunakan untuk aktifasi cache pada website kita sehingga jika suatu saat ada visitor yang dulu pernah mengunjungi website kita, kecepatan mereka akan jauh meningkat dibanding saat pertama kali mengunjungi website kita.
Untuk mengaktifkan cache pada htaccess Anda bisa menggunakan kode berikut :
ExpiresActive On ExpiresByType image/jpg “access 1 year” ExpiresByType image/jpeg “access 1 year” ExpiresByType image/gif “access 1 year” ExpiresByType image/png “access 1 year” ExpiresByType text/css “access 1 month” ExpiresByType text/html “access 1 month” ExpiresByType application/pdf “access 1 month” ExpiresByType text/x-javascript “access 1 month” ExpiresByType application/x-shockwave-flash “access 1 month” ExpiresByType image/x-icon “access 1 year” ExpiresDefault “access 1 month”
Namun ada cara yang lebih mudah, khususnya webmaster pemula, cukup menginstal plugin bernama WP Performance Score Booster, maka akan secara otomatis script optimasi akan ditambahkan secara langsung ke file .htaccess.
ARTIKEL INI AKAN TERUS DI-UPDATE, STAY TUNE 🙂
Semoga artikel berjudul “Tips & Optimasi Mempercepat WordPress” bisa bermanfaat dan silahkan jika masih ada yang kurang jelas dapat ditanyakan di kolom komentar dibawah ini.
Silahkan Like Fanspage dan Share artikel ini jika menurut kamu bermanfaat untuk kamu dan orang lain.
mantap mas, lengkap banget artikelnya. Ijin praktek. salam sukses.
Apakah benar plugin seperti W3 Total Cache pada shared hosting itu memberatkan server?
selalu pastikan konfiugrasi plugin cache tidak berlebihan dan optimal sehingga tidak memberatkan server