Belajar dan Mengenal Domain
Daftar Isi “Belajar dan Mengenal Domain“
1. Domain Utama / Main Domain
2. Domain Tambahan
3. Subdomain
4. Parked Domain
5. Add-On Domain
6. Redirects Domain
Domain merupakan sebuah nama unik yang diberikan oleh Domain Name Server (DNS) agar dapat dikenali sebagai nama server komputer seperti halnya pada web server dan email server di internet. Dengan mengenal domain dapat mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server yang dikunjungi tanpa harus mengenal atau mengingat deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai alamat IP (contoh: 192.123.32.33)
Ada 2 jenis Top Level Domain (TLD). Pertama, Global Top Level Domain (gTLD) yaitu domain yang diperuntukkan untuk semua negara dibelahan dunia. Contoh gTLD antara lain : .com (dotcommercial), .net (dotnetwork), .org(dotorganization), .edu(doteducation), .gov(dotgoverment), .mil(dotmilitary), .info (dotinfo) dan lain sebagainya.
Kedua, Country Code Top Level Domain (ccTLD). Biasanya ccTLD diperuntukkan untuk masing-masing negara. Misal di Indonesia menggunakan tambahan kode ID seperti (.co.id), (.net.id), (.or.id), (.web.id), (.go.id) dan lain sebagainya. Jika di Singapura maka akan ditambahkan kode SG, misal (.com.sg), (.net.sg) dan lain sebagainya.
Untuk melihat list daftar gTLD dan ccTLD dapat dilihat di halaman website wikipedia.
Jika kita akan atau sudah memiliki website pasti akan banyak mengenal domain dan banyak istilahnya untuk pengaturan di CPanel hosting.
Pertama sekali kita harus terlebih dahulu memahami istilah atau konsep mengenai Main Domain (Domain Utama) agar kita bisa memahami (dan membedakan) antara Subdomain, Parked Domain, Add-On Domain dan Redirects Domain.
1. Domain Utama / Main Domain
Setiap paket hosting yang kita order di penyedia jasa hosting, akan selalu berpasangan dengan 1 buah Main Domain (Domain Utama).
Paket hosting tidak akan berfungsi jika tidak memiliki domain. Jadi minimal sebuah paket hosting akan selalu memiliki 1 buah domain yang dipasangkan kepadanya, yakni Main Domain (Domain Utama) ini.
2. Domain Tambahan
Sebuah paket hosting, akan memiliki sejumlah sumberdaya atau resources yang dialokasikan untuknya. Sumberdaya yang dimaksudkan adalah CPU (prosesor), RAM (memory) dan Disk Space (kapasitas disk).
Tergantung dari besarnya masing-masing paket hosting, kadangkala 1 buah paket hosting hanya digunakan untuk kepentingan 1 buah website saja (dan oleh karena itu hanya dipasangkan dengan 1 buah domain, yakni Main Domain tadi). Namun ada kalanya juga, 1 buah paket hosting digunakan untuk lebih dari 1 buah website (meng-“host” lebih dari 1 buah website/domain). Nah, domain-domain tambahan lain selain dari Main Domain tersebut, kita namakan atau kita sebut sebagai Domain Tambahan.
Di cPanel, domain tambahan ini ada 2 jenis, yakni Parked Domain (atau juga Domain yang di-parkir-kan) dan Add-On Domain. Harap dicatat bahwa istilah Add-On Domain disini berbeda dengan yang kita maksudkan dengan domain tambahan tadi (walau hasil terjemahan harafiah dari Add-On Domain adalah Domain Tambahan).
Pada penyedia jasa hosting, tiap-tiap paket hosting memiliki batasan berapa jumlah domain tambahan yang bisa ditambahkan padanya.
Subdomain, Parked Domain, Add-on Domain & Redirects Domain
Banyak yang sering menanyakan perbedaan Subdomain, Parked domain, Add-on domain dan Redirects Domain. Perbedaan dari mereka sangat jelas sehingga tidak akan membingungkan jika sudah mengerti.
3. Subdomain
Subdomain sebenarnya bukanlah sebuah domain. Subdomain hanyalah pembagian ruang di dalam suatu domain tertentu.
Sebagai contoh, kita mau membuat sebuah subdomain dari Main Domain kita. Katakanlah Main Domain yang kita miliki adalah informatikalogi.com, dan lalu kita mau membuat sebuah subdomain bernama “mobile” terhadap main domain tersebut.
Maka hasilnya adalah mobile.informatikalogi.com, dimana “mobile” disana adalah subdomain dari informatikalogi.com.

Contoh Subdomain
Dalam contoh diatas, “www” dan “news” adalah nama subdomain.
Perbedaan subdomain dengan main domain dimana subdomain memiliki kemungkinan jumlah nama yang tidak terbatas, karena nama subdomain berada di belakang dari nama domain milik kita sendiri, yang artinya kita bebas menambahkan nama apapun. Jadi dapat di simpulkan bahwa subdomain itu penambahan dari domain utama yang di tambahakan (.) titik di depan nama domain.
Jika boleh kita ibaratkan domain adalah sebuah hotel ( anggaplah hotel bintang lima ) , dan anggaplah nama hotel itu adalah hotel.com, didalam hotel itu terdapat banyak kamar, dan disini kita kebetulan menginap di hotel tersebut tepatnya di kamar nomor 450.
Disini yang bertindak sebagai domain adalah hotel.com, dan yang bertidak sebagai subdomain adalah dimana kamar tempat orang lainnya bermalam. Jadi dapat dikatakan kamar yang sedang kita tempati adalah sebuah subdomain dari domain hotel.com, kamar450.hotel.com adalah nama subdomain yang sedang kamu tempati.
Cara Melakukan Subdomain di CPanel
- Login CPanel terlebih dahulu, “http://nama-domain.com:2082″
- Jika sudah login, Masuk ke Domain => Subdomains
- Perhatikan gambar berikut ini:
setting subdomain cpanel
A. Masukkan alamat Subdomain yang diinginkan.
B. Pilih domain utama mana yang digunakan apabila memiliki lebih dari satu domain pada akun hosting. Masukkan path direktori tempat penyimpanan file Subdomain pada kolom isian Document Root. Kolom path direktori akan terisi automatis namun kita juga dapat melakukan penyesuaian tempat penyimpanan file websitenya. Klik tombol Create untuk melanjutkan.
C. Subdomain yang baru saja dibuat dapat dilihat pada daftar kolom C pada gambar diatas.Note: beberapa Subdomain digunakan oleh sistem yaitu: mail, www, ftp, cpanel, whm, webmail, webdisk. Kita dapat menggunakan Subdomain lain selain Subdomain tersebut.
4. Parked Domain
Parked Domain atau Aliases Domain adalah domain tambahan yang kita tambahkan ke Main Domain dari suatu paket hosting tertentu. Domain jenis ini hanya digunakan sebagai alias (nama lain) dari Main Domain yang bersangkutan.
Sebagai contoh, Main Domain paket hosting adalah informatikalogi.com. Lalu kita tambahkan sebuah Parked Domain di cPanel paket hosting kampus.com, yang akan terjadi adalah ketika para pengguna membuka kampus.com pada browser mereka, yang akan ditampilkan adalah website informatikalogi.com. Fasilitas Parked Domain ini memungkinkan kita memiliki 2 Domain berbeda dengan dengan konten website yang sama.
Dengan kata lain, kampus.com = informatikalogi.com

Parked Domain pada cPanel Hosting
Biasanya, Parked Domain digunakan untuk tujuan-tujuan berikut ini:
- Membutuhkan alamat tujuan untuk domain website, padahal website tersebut belum selesai dibuat.
- Memiliki lebih dari satu domain yang mengarah ke domain utama.
- Pengunjung website kerap salah ketik ketika ingin mengakses website kita.
Cara Melakukan Parked Domain di CPanel
- Login CPanel terlebih dahulu, “http://nama-domain.com:2082″
- Jika sudah login, Masuk ke Domain => Parked domain / Aliases
- Perhatikan gambar berikut ini:
setting parked domain cpanel
A. Masukkan domain yang akan kita Parked, lalu klik Add domain.
B. Jika Parked telah berhasil, maka akan muncul di kolom B, di kolom tersebut, kita dapat mengelola atau dapat menghapus Parked domain.Yang perlu diperhatikan sebelum Parked Domain adalah :
– Pastikan Domain yang ingin di parked sudah aktif.
– Ubah terlebih dahulu Name Server (NS) atau arahkan Name Server domain ke Name Server hosting Domain utama. - Jika berhasil, akan mendapatkan notifikasi ini apabila Parked Domain yang diinginkan telah berhasil diatur.
Notifikasi Parked Domain Cpanel
- Parked domain akan muncul pada daftar ini. Kita dapat melakukan pengaturan dengan meng-klik pilihan Manage Redirection.
Manage Parked Domain Cpanel
Harap diingat dan dicatat bahwa Parked Domain tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah website independen (website tersendiri). Hal ini akan menjadi lebih jelas setelah kita membaca penjelasan mengenai Add-On Domain dibawah ini.
5. Add-On Domain
Add-On Domain adalah domain tambahan yang kita tambahkan ke Main Domain dari suatu paket hosting tertentu. Berbeda dengan Parked Domain, domain jenis ini bukan diperuntukkan untuk kepentingan redirect.
Domain jenis ini bisa kita kembangkan menjadi sebuah website independen dengan menggunakan sumberdaya paket hosting yang sama (dengan kata lain, CPU – RAM – Disk Space paket hosting bersangkutan berbagi pakai dengan website/domain yang di-“host”-kan pada paket hosting yang sama).
Sebagai contoh, Main Domain paket hosting kita adalah informatikalogi.com
Lalu Anda tambahkan sebuah Add-On Domain di cPanel paket hosting Anda sebuah domain belajar.com
Domain informatikalogi.com adalah sebuah website tersendiri, katakanlah Anda develop menggunakan WordPress.
Domain belajar.com adalah sebuah website tersendiri, katakanlah Anda develop menggunakan Joomla.
Kedua website tersebut di-“host”-kan pada paket hosting yang sama. Jadi kedua website tersebut walau saling berdiri secara independen antara satu sama lain menggunakan kekuatan CPU, RAM dan Disk Space dari paket hosting yang sama.

Add-on Domain pada cPanel Hosting
Catatan: Hal ini perlu pertimbangan lebih lanjut jika kita memilih untuk tetap menggunakan Add-On Domain seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Alasannya cukup jelas: penggunaan Add-On Domain seperti ini akan menggunakan sumberdaya paket hosting yang sama, jadi kalau misalnya website informatikalogi.com katakanlah menggunakan 90% kekuatan CPU dan RAM paket hosting tersebut, belajar.com hanya akan kebagian 10% sisanya saja dan itu artinya belajar.com akan memiliki daya respon terhadap para pengunjung yang rendah (website nya akan loading lebih lambat).
Cara Melakukan Add-On Domain di CPanel
- Login CPanel terlebih dahulu, “http://nama-domain.com:2082″
- Jika sudah login, Masuk ke Domain => Addon Domain
- Perhatikan gambar berikut ini:
Setting Add-on Domain Cpanel
A. Masukkan domain yang ingin di Add-On dan pastikan domain sudah aktif ( Tanpa www atau Http:/ )
B. Subdomain atau FTP Username Dan Document Root biarkan saja mengisi dengan sendirinya, atau bisa kita ubah sesuai keinginan kita.
C. Di kolom ini, kita bisa melihat daftar dari seluruh Add-On Domain, dan juga dapat melakukan pengaturan atau menghapus domain-domain tambahan dari sini.Yang perlu diperhatikan sebelum Add-On Domain adalah :
– Pastikan Domain yang ingin di parked sudah aktif.
– Ubah terlebih dahulu Name Server (NS) atau arahkan Name Server domain ke Name Server hosting Domain utama.
6. Redirects Domain
Redirects Domain disebut juga URL Redirect atau meneruskan (forward) dari satu alamat domain ke alamat domain lain. Misalnya, kita mempunyai domain informatikalogi.com, kemudian anda telah melakukan redirect menuju belajar.com. Maka, pada saat mengakses informatikalogi.com akan langsung diarahkan menuju belajar.com.

Redirects Domain pada CPanel Hosting
Dengan Redirects Domain juga dapat membuat URL yang lebih pendek untuk me-redirect langsung ke halaman dengan alamat URL yang lebih panjang (dan lebih sulit diketikkan, tentu saja). Pengunjung hanya perlu mengetikkan URL pendek tersebut untuk mengakses alamat URL panjang tersebut.
Ada 2 jenis Redirects Domain:
- Permanent (301) ini berarti bahwa status redirect website untuk melakukan perubahan url atau website selamanya, dan url domain yang lama tidak akan digunakan lagi.
- Temporary (302) ini berarti bahwa redirect hanya bersifat sementara saja, dan tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya akan ganti seperti sedia kala.
Mungkin dari penjelasan diatas ada yang masih sedikit bingung tentang Parked Domain dan Redirects Domain karena sepintas terlihat mirip. Perbedaan Parked Domain dan Redirects Domain jika Parked Domain adalah menampilkan sama seperti domain utama (contoh : a.co.id, a.biz, a.me, a.info akan menampilkan konten yang sama dengan a.com), sedangkan Redirects Domain adalah mengarahkan dari suatu URL, ke URL lain yang kita tentukan.
Cara Melakukan Redirects Domain di CPanel
- Login CPanel terlebih dahulu, “http://nama-domain.com:2082″
- Jika sudah login, Masuk ke Domain => Redirects domain
- Perhatikan gambar berikut ini:
Setting Redirects Domain Cpanel
A. Pilih type, apakah redirects ingin bersifat Temporary (Sementara) atau Permanent, dan masukkan URL yang ingin di redirects
B. Masukkan URL (Domain) tujuan redirects yang mengarahkan para pengunjung ke URL tujuan
C. Jika semua sudah selesai, klik Add
D. Disini kita bisa melihat semua daftar dari domain redirects dan juga bisa menghapusnya jika memang dikehendaki
Semoga artikel berjudul “Belajar dan Mengenal Domain” bisa bermanfaat dan silahkan jika masih ada yang kurang jelas dapat ditanyakan di kolom komentar dibawah ini.
Silahkan Like Fanspage dan Share artikel ini jika menurut kamu bermanfaat untuk kamu dan orang lain.
Artikel Lainnya
Domain merupakan sebuah nama unik yang diberikan oleh Domain Name Server (DNS) agar dapat dikenali sebagai nama server komputer seperti halnya pada web server dan email server di internet. Dengan mengenal domain, pengunjung dapat dengan mudah mengenali dan mengakses suatu website tanpa harus hafal IP address website tersebut.
terimakasih sangat membantu dan bermanfaat
terimaksih artikelnya sangat mudah dipahami dan bermanfaat